Probolinggo,- Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, akhirnya tiba di Probolinggo untuk pertama kalinya pasca dilantik.
Kedatangannya disambut ribuan orang yang terdiri dari pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Tim Pemenangan, relawan, santri dan masyarakat di Pesantren Zainul Hasan (PZH) Genggong, Pajarakan, Jumat (28/2/25) petang.
Gus Haris dilantik Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari lalu di Jakarta. Setelah itu, keesokan harinya, Gus Haris langsung mengikuti retreat di Magelang dan baru pulang hari ini.
“Alhamdulillah, akhirnya sampai juga di Probolinggo,” kata Gus Haris.
Setibanya di pesantren, Gus Haris langsung menuju ke maqbarah PZH Genggong untuk berziarah. Setelahnya, Gus Haris memberikan pidato pertamanya.
Dalam pidatonya, ia berpesan kepada santri untuk terus semangat dalam belajar. Sebab, merekalah para penerus bangsa kelak.
“Jangan sampai putus cita-cita, santri harus mempunyai cita-cita yang tinggi,” tutur Gus Haris.
Ia menyebut, semua santri bisa menjadi apa saja yang dicita-citakan. Kuncinya, selain mempunyai keinginan yang kuat, harus belajar dengan tekun dan tak mudah putus asa.
“Bisa menjadi pebisnis, bisa jadi politisi, bisa jadi apa pun, tapi ingat, menjadi apa pun kita jangan pernah meninggalkan identitas santrinya, ujar Bupati yang memiliki latar belakang santri tersebut,” cetusnya.
Selain itu, Gus Haris juga menyebut, santri merupakan generasi hebat, bagaimana tidak. Selama bertahun-tahun mereka melalui hidupnya bermukim di pesantren.
Sedangkan dirinya, hanya tujuh hari mengikuti retreat di Magelang, sudah rindu kampung halaman dan keluarga.
“Saya hanya beberapa hari, tapi kalian di pesantren sungguh luar biasa. Pesan saya, santri selamanya adalah santri, jadi apa pun kita,” ia memungkasi. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra