Probolinggo,- Memasuki hari ke-6 bulan Ramadhan, harga komoditas cabai di pasar tradisional Kota Probolinggo berangsur turun. Meski demikian, kisaran harganya masih dinilai tinggi.
Di Pasar Baru misalnya, harga cabai rawit merah turun Rp 30 ribu/kg. Kini cabai rawit dijual pedagang seharga Rp. 100 ribu per kilogram (kg).
Padahal pada awal Ramadhan lalu, harga cabai rawit tembus Rp. 130 ribu/kg. Adapun harga cabai merah besar, kini turun jadi Rp. 55 ribu dari harga awal Rp. 70 ribu/kg.
Salah satu pedagang Pasar Baru, Kholifah menyebut, meski harga cabai rawit turun, namun kisaran harganya masih tergolong mahal. Sebab biasanya, harga cabai rawit merah dibawah Rp30 ribu/kg.
“Dampaknya terasa, khususnya bagi pengusaha kuliner. Untuk menyiasatinya, cabai rawit merah yang dibeli dicampur dengan cabai kering yang harganya Rp. 8 ribu per ons,” kata Kholifah, Kamis (6/3/25).
Jika harga komoditas cabai turun, tidak demikian halnya dengan komoditas kebutuhan lainnya. Harga daging ayam potong tetap Rp. 38 ribu/kg dan telur horn Rp. 29 ribu/kg.
Selain itu, minyak goreng jenis Minyak Kita harganya masih tetap Rp. 18 ribu per liter. Tidak hanya diatas HET, Minyak Kita juga sulit didapatkan.
“Minyak goreng jenis Minyak Kita ini memang harganya mahal, apalagi di bulan Ramadhan. Harga-harga komoditas tiap harinya bisa naik turun, namun nantinya setelah Idul Fitri, harganya berangsur turun,” ujar pedagang Pasar Baru lainnya, Agus. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra