Probolinggo,- Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Baru, Jum’at pagi (7/3/25).
Sejak perama kali masuk ke pasar, Wali Kota dr. Aminuddin langsung disambati oleh sejumlah pedagang yang berjualan di dalam pasar yang terletak di jantung Kota Probolinggo itu.
Adapun keluhan yang disampaikan yakni sepinya pembeli di lapak pedagang. Pembeli sepi dinyalir lantaran banyaknya pedagang yang berjualan diluar, sehingga pembeli enggan belanja di dalam pasar.
Untuk itu pedagang di dalam pasar meminta, agar pedagang yang berjualan diluar ditertibkan atau diarahkan untuk berjualan di dalam pasar.
Keluhan juga datang dari para pedagang di kompleks kios sisi selatan atau pedagang yang menempati bangunan baru.
Selain sepi pembeli, mereka mengeluh karena jika hujan, ada kebocoran di sejumlah titik. Bahkan sesekali juga ada genangan air.
“Sejak saya menempati lokasi ini enam bulan lalu, pembelinya sepi. Terus, sejumlah titik bangunan ada yang bocor,” keluh Pedagang Pasar Baru, Astiana (48).
Astiana mengungkapkan, meski sepi, ia tetap harus membayar retribusi sebesar Rp. 80 ribu per bulan. Jika kondisi tidak berubah, ia mempertimbangkan untuk berjualan diluar pasar.
“Ya mudah-mudahan tadi yang disampaikan pak Walikota, bahwa akan membuat jalan masuk di sisi utara, benar-benar dilakukan sehingga pembeli bisa masuk,” harapnya.
Menanggapi keluhan pedagang, Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo akan membuka jalan tembus di sisi utara.
Kebetulan, tambahnya, ada aset Pemkot Probolinggo yang dimanfaatkan sebagai toko di sisi utara Pasar Baru. Namun pada Agustus mendatang, masa kontraknya sudah habis.
“Dengan upaya ini, pembeli bisa masuk serta tidak jauh-jauh jika ingin berbelanja dari lokasi tempatnya parkir,” ujar Wali Kota.
Terkait banyaknya pedagang yang berjualan di luar, dr. Aminuddin berjanji akan menertibkannya. Apalagi, pedagang yang berjualan diluar pasar, tidak ada yang membayar retribusi.
“Penertiban akan dilakukan secara pelan-pelan mengingat ini masalah perut. Namun yang jelas, pada September atau Oktober, kita akan membuka jalan sisi utara agar memudahkan pembeli masuk,” imbuhnya.
Selain diwaduli pedagang, Tim TPID dalam sidak pekan pertama Ramadhan ini juga mendapati sejumlah harga komoditi yang dijual pedagang tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET)
Ada pula komoditas bumbu dapur dan pangan, yang turun harga. Meski demikian, pergeseran harga di pasaran sejauh ini dinilai belum terlalu signifikan. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra