Menu

Mode Gelap
Siaga Banjir, Wali Kota Probolinggo Bakal Tambah Sistem Peringatan Dini di Sungai Kedunggaleng Ketua DPRD Dukung Program Janji Politik Bupati Lumajang DPRD Kabupaten Pasuruan Rampungkan Pembahasan Raperda CSR, Siap Disahkan Terjadi Konsleting Listrik, Kios Buah di Leces Terbakar Kendaraan Dinas di Lumajang Boleh Dipakai Mudik Lebaran Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli

Ekonomi · 18 Mar 2025 15:50 WIB

Tersaingi Pasar Online, Pedagang Pakaian di Plaza Lumajang Sepi Pembeli


					Kondisi Plaza Lumajang sepi pengunjung. Perbesar

Kondisi Plaza Lumajang sepi pengunjung.

Lumajang, – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, pedagang pakaian di Plaza Lumajang mengeluhkan sepinya pembeli.

Hal ini dirasakan pedagang akibat menjamurnya toko online yang membuat masyarakat enggan berbelanja di Plaza Lumajang. Seiring dengan meningkatnya tren belanja online, banyak pedagang konvensional menghadapi tantangan besar dalam menarik pelanggan.

Berdasarkan pantauan PANTURA7.com, terlihat kondisi di Plaza Lumajang sepi menjelang Hari Raya Idul Fitri. Biasanya, menjelang lebaran seperti saat ini, pedagang pakaian di Plaza Lumajang selalu ramai pembeli.

Salah satu pedagang baju di Plaza Lumajang, Hendra mengungkapkan, omzetnya dalam tiga tahun terakhir terus menurun.

“Tahun ini tambah sepi pembeli. Kadang sehari laku satu, kadang tidak sama sekali. Apalagi Ramadan begini, sama saja seperti hari biasanya,” kata Hendra saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/25).

Beberapa pedagang bahkan memilih untuk tidak menambah stok barang karena khawatir tidak laku terjual.

Dengan kondisi seperti saat ini, para pedagang pun mengaku hanya bisa pasrah, dan berharap pemerintah bisa ikut turun tangan membantu memberikan solusi agar pasar tradisional bisa kembali ramai.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang, Dadang Arifin Prastiawan berharap, agar tetap bertahan di tengah perubahan pola belanja masyarakat.

“Tren belanja online tidak bisa dihindari, tapi bukan berarti pasar tradisional tidak bisa beradaptasi. Pedagang harus lebih kreatif, misalnya dengan mulai memasarkan produk mereka melalui platform digital. Jangankan baju, sayuran saja kini bisa dijual secara online,” kata Dadang.

Pihaknya telah menyiapkan berbagai program untuk membantu para pedagang konvensional agar tidak tertinggal. Beberapa inisiatif yang tengah dijalankan antara lain pelatihan pemasaran digital, fasilitasi pembuatan toko online di marketplace, serta pendampingan dalam strategi bisnis berbasis digital.

“Dengan kombinasi antara pelayanan langsung dan pemasaran digital, pedagang konvensional tetap bisa bersaing di era modern,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Sejarah Panjang Lumajang, dari Petani hingga Bentuk Koperasi Lawan Monopoli Perdagangan Belanda

16 Maret 2025 - 11:11 WIB

Awal Tahun, BPS Sebut Kabupaten Jember Alami Deflasi

12 Maret 2025 - 19:33 WIB

Pekan Kedua Ramadan, Harga Telur Ayam di Lumajang Tembus Rp35 Ribu/Kg

12 Maret 2025 - 16:12 WIB

Bulan Puasa, Pesanan Madu Klanceng Semakin Kenceng

10 Maret 2025 - 13:01 WIB

Ramadhan, Pisang Agung Senduro Banyak Diburu Warga

9 Maret 2025 - 14:15 WIB

Berkah Ramadhan, Furniture Rak Dinding Minimalis di Kota Probolinggo Banjir Pesanan

8 Maret 2025 - 16:33 WIB

Hari ke-6 Ramadhan, Harga Komoditas Cabai Turun, Namun Masih Dikeluhkan

6 Maret 2025 - 14:56 WIB

Masuki Panen Raya Padi, Bulog Jember Justru Kesulitan Serap Gabah

4 Maret 2025 - 20:32 WIB

Awal Ramadhan, Harga Cabai Rawit di Lumajang Tembus Rp80 Ribu/Kg

2 Maret 2025 - 13:07 WIB

Trending di Ekonomi