Probolinggo,- Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, meninjau Early Warning System (EWS) atau Sistem Peringatan Dini di pintu air (Dam) Kedunggaleng, Selasa siang (18/3/25).
Dalam tinjauan tersebut, Wali Kota Probolinggo didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, dan sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Probolinggo.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin menyebut, EWS dapat membantu memantau ketinggian debit air Sungai Kedunggaleng. Terutama jika ada banjir kiriman dari hulu sungai di lereng Gunung Bromo.
“Di hulu sungai juga terdapat EWS milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Jika di hulu sudah menyentuh titik merah, maka masih ada waktu satu jam untuk dapat menutup saluran air menuju ke Kota,” kata dr. Aminuddin.
Sejauh ini, sudah terpasang 5 EWS di aliran Sungai Kedunggaleng. Yakni di Dam Bungor, Dam Kelep, Dam Kedunggaleng, Dam Wringin, dan Dan Permata.
Meski 5 pintu air di Kota Probolinggo sudah terpasang EWS, namun jumlah tersebut masih kurang. Jika sesuai standar kebutuhan, maka dibutuhkan 5 unit EWS lagi di Sungai Kedunggaleng.
“Meskipun di wilayah pinggir sudah terpenuhi, namun didalam kota juga terdapat potensi banjir sehingga secara bertahap akan kita tambah EWS di sejumlah titik,” imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengakui, idealnya minimal ada 10 EWS yang terpasang. Namun saat ini baru EWS yang terpasang di 5 titik.
“Adapun potensi penambahan 5 titik EWS ini yakni berada di Kali Pancor, Dam Seng, Dam Gedeng, aliran sungai di Jalan Brantas, aliran sungai Legundi serta di titik-titik lokasi yang terjadi genangan,” pungkas Sugito. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra