Probolinggo,- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprediksi akan terjadi cuaca ekstrim di Jawa Timur, seiring akan berakhirnya musim penghujan.
Sejumlah daerah pun diprediksi akan segera memasuki masa peralihan. Adapun Di Kota Probolinggo, akhir musim penghujan diperkirakan terjadi pada akhir April 2025.
Dalam prediksi BMKG Juanda, cuaca ekstrim diyakini terjadi pada tanggal 13 – 19 April 2025. Pada situasi ini, bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor, hingga puting beliung, rawan terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, saat ini Kota Probolinggo sudah memasuki akhir musim penghujan. Namun demikian, potensi turunnya hujan masih bisa terjadi.
“Potensi hujan masih ada dan masih bisa terjadi. Dengan akan terjadinya cuaca ekstrim, potensi bencana sama seperti daerah lain, hanya beda di tingkat kekeringan saja,” kata Sugito, Senin (14/4/25).
Ia menjelaskan, untuk musim pancaroba di Kota Probolinggo akan terjadi pada akhir April 2025. Sehingga jika melihat analisa BMKG, maka musim kemarau di Kota Probolinggo, terjadi mulai Mei – hingga Oktober 2025.
Dengan prediksi akan terjadinya cuaca ekstrim akibat pancaroba, BPBD Kota Probolinggo mengimbau agar warga senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, khususnya saluran irigasi dari tumpukan sampah.
Selain itu warga diminta agar tidak membakar sampah sembarangan karena hembusan angin mencapai 10 kilometer per jam sehingga berpotensi mengakibatkan kebakaran.
“Pancaroba juga berpotensi munculnya penyakit, sehingga masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat,” Sugito memungkasi. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra