Lumajang, – SMP Satu Atap (Satap) Ranuyoso yang terletak di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang ditutup sepihak, Senin (14/4/2025). Akibat penutupan tersebut proses belajar mengajar terganggu.
Penutupan ini dilakukan oleh penjaga sekolah, Soleh, yang merasa kecewa dengan informasi bahwa dirinya dirumahkan akibat penataan ASN dan non-ASN.
“Pada hari Senin kemarin SMP Satap di Alun-Alun Ranuyoso ditutup sepihak, yang mengakibatkan terganggunya proses belajar mengajar,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Nugraha Yudha Murdianto, Selasa (15/4/25).
Setelah dilakukan pendalaman, diketahui bahwa Soleh merasa kecewa karena informasi bahwa ia dirumahkan. Namun, kebijakan yang diambil tidaklah dirumahkan, melainkan mengembalikannya kepada lembaga.
Artinya, masing-masing pegawai non-ASN atau pun data base yang ada di Dinas Pendidikan masih bisa di bawah naungan dana BOS. Namun, dukungan dari APBD yang tidak diperbolehkan membuat Soleh kecewa dan menutup sekolah.
“Setelah kami lakukan mediasi penjaga sekolah atas nama Soleh ini, merasa kecewa dengan informasi bahwa dia dirumahkan, akibat penataan ASN dan non-ASN,” katanya.
“Setelah dilakukan pendalaman, dan saya turun ke sana, kemudian saya tanya dari mana informasi dirumahkan, karena kebijakan saya tidak merumahkan, tapi saya kembalikan kepada lembaga,” tambahnya.
Artinya masing-masing pegawai non-ASN atau pun data base yang ada di Dinas Pendidikan, itu kan masih bisa di bawah naungan dana BOS. Hanya saja memang akibat dukungan dari APBD yang sesuai regulasi dengan tidak diperbolehkan, membuat Soleh kecewa kemudian menutup sekolah.
Dalam mediasi yang dilakukan bersama Forkopimcam, kata dia, akhirnya membuahkan hasil yang diinginkan.
“Alhamdulillah dia bisa menerima penjelasan dari kami, dan akhirnya membuat pernyataan untuk membuka kembali ruang kelas yang ada di SMP Satap Alun-Alun Ranuyoso,” tuturnya.
Meski SMP Satap Ranuyoso ditutup, proses belajar mengajar tidak terlalu terganggu karena lokasi sekolah dekat dengan SD Alun-Alun 02. Siswa-siswa SMP Satap Ranuyoso dapat melakukan proses belajar mengajar di SD Alun-Alun 02.
“Seandainya ditutup pun, sebenernya tidak mengganggu proses belajar mengajar karena dekat dengan SD Alun- Alun 02. Jadi proses belajar mengajar masih bisa dilakukan di SD 02 Alun-Alun Ranuyoso,” jelasnya.
Untuk diketahui, SMP Satap Ranuyoso memiliki 90 siswa dari kelas 7, 8, dan 9. Dengan solusi yang telah ditemukan, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan lancar kembali.
Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada siswa-siswa SMP Satap Ranuyoso agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra