Jember,- Bandara Notohadinegoro di Jember telah mengalami penurunan aktivitas dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah maskapai yang beroperasi menghentikan layanan penerbangan komersial akibat berkurangnya jumlah penumpang.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menanggapi situasi ini. Ia mengambil langkah strategis untuk menghidupkan kembali bandara tersebut.
Saat ini, proses reaktivasi layanan penerbangan komersial di wilayah dengan jumlah penduduk 2,6 juta jiwa itu tengah dipercepat.
“Kami sedang mempercepat usaha untuk mengaktifkan kembali bandara, termasuk berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan,” ujar Gus Fawait, sapaan Muhammad Fawait, Minggu, (20/4/25)
Upaya revitalisasi bandara sebenarnya sudah dimulai sebelum masa kepemimpinannya, melalui dialog dengan Angkasapura dan PTPN yang menghasilkan beberapa kesepakatan yang saling menguntungkan.
Ia optimis bahwa penerbangan komersial dapat direalisasikan dalam waktu dekat, dengan harapan bisa dimulai paling cepat tahun ini atau paling lambat pada tahun 2026.
Sebelumnya, Bandara Notohadinegoro sempat melayani penerbangan komersial di masa kepemimpinan Hendy Siswanto dengan maskapai Garuda dan Wings Air.
Namun masa operasionalnya tidak berjalan optimal, sehingga kedua maskapai tersebut menghentikan layanan ke Jember.
Pemerintah daerah pun berencana mengubah rute penerbangan dari Jember-Surabaya menjadi Jember-Jakarta atau Jember-Bali, dengan layanan pulang-pergi.
Perubahan itu, diharapkan dapat menarik minat penumpang dan memastikan keberlangsungan operasional bandara.
“PT Angkasapura telah melakukan komunikasi intensif dengan PT Perkebunan Nusantara I untuk membahas aspek teknis dan aset,” tutur Gus Fawait. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra