Menu

Mode Gelap
Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng Bongkar Kasus Penculikan Santri Ponpes Metal Rejoso, Polisi Tangkap 7 Orang Hindari Pemotor, Ambulans Bawa Jenazah di Jember Tabrak Pembatas Jalan hingga Terguling Begal Marak di Probolinggo, Jatanras Polda Jatim: Tunggu Tanggal Mainnya Pemkot Probolinggo Mulai Persiapkan Koperasi Merah Putih, Optimis Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Pesta Miras di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan Tuai Kecaman, NU-Muhammadiyah Kompak Sesalkan

Lingkungan · 22 Apr 2025 19:41 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng


					Masyarakat yang tergabung dalam Hippa di Kelurahan Rogotrunan, Desa Boreng, dan Desa Blukon mengeluhkan keberadaan Dam Boreng. (Foto: Istimewa). Perbesar

Masyarakat yang tergabung dalam Hippa di Kelurahan Rogotrunan, Desa Boreng, dan Desa Blukon mengeluhkan keberadaan Dam Boreng. (Foto: Istimewa).

Lumajang, – Masyarakat yang tergabung dalam Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) di Kelurahan Rogotrunan, Desa Boreng, dan Desa Blukon mengeluhkan keberadaan Dam Boreng yang belum sepenuhnya mengairi lahan pertanian.

Humas Bidang SDA Dinas PUTR Kabupaten Lumajang, Joko Kemin menjelaskan, debit air yang masuk di intake saluran Boreng sebesar 702 liter per detik, sedangkan kebutuhan air irigasi untuk melayani 306 hektare sawah hanya membutuhkan 550 liter per detik.

Hasil inventarisasi menunjukkan bahwa jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier dalam kondisi yang kurang baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa langkah untuk meningkatkan efisiensi irigasi.

“Salah satunya yakni, menormalisasi saluran, baik secara manual maupun dengan alat berat, untuk memastikan bahwa saluran irigasi dapat berfungsi dengan baik dan tidak ada hambatan yang dapat mengurangi debit air,” kata Joko Kemin, Selasa (22/4/25).

Di samping itu, penutupan serta pengambilan air liar sering terjadi. Kata dia, perbaikan dinding saluran, untuk mencegah kehilangan air dan memastikan bahwa air irigasi dapat digunakan secara efektif.

“Serta penataan pola operasi pintu air agar debit air bisa mengalir dan dibagi merata kepada petak-petak sawah secara giliran, sehingga petani dapat menggunakan air irigasi secara efektif dan efisien,” katanya.

Berdasarkan pengamatan pada 8 April 2025, tiga wilayah tersebut sudah teraliri 100%. “Untuk wilayah Kelurahan Rogotrunan 41 hektar 100% sudah terlayani, wilayah Desa Boreng 168 hektar 100% terlayani, di Desa Blukon 97 hektar 100% juga terlayani, dengan catatan bahwa wilayah peta sawah Blukon ini mendapat suplai air irigasi dari jaringan irigasi Berupurwo,” jelas Kemin.

“Meski begitu, petani masih mengkhawatirkan persiapan untuk musim kemarau, karena mereka khawatir bahwa air irigasi tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman mereka,” tambahnya.

Dalam hal ini, perlu adanya meningkatkan tampungan air di Dam Boreng untuk menyuplai air saat musim kemarau. Dengan demikian, dapat meningkatkan efisiensi irigasi dan membantu petani dalam menghadapi musim kemarau. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Bupati Lumajang Targetkan Perbaikan Jalan dengan Anggaran Rp20 Miliar

13 April 2025 - 07:56 WIB

Atasi Krisis Air Bersih di Desa Sumberkramat Tongas, Polisi Bangun 4 Sumur Bor

12 April 2025 - 19:15 WIB

Pasca Libur Panjang, 574 Ribu Ton Sampah Menggunung di TPA Bestari Kota Probolinggo

11 April 2025 - 08:51 WIB

Trending di Lingkungan