Menu

Mode Gelap
Kisah Yulianto, Petani Lumajang yang Berani Ambil Risiko Kapolres Lumajang Beberkan Kesulitan Kejar Tersangka Edi Dinsos Lumajang Berikan Bantuan Makanan untuk 677 Anak Yatim di 74 LKSA Mengenal Sumber Mata Air Gayam, Destinasi Wisata Baru yang Dikunjungi Wali Kota Probolinggo Lomba Keterampilan Siswa SLB di Jember, Panggung Prestasi Anak Berkebutuhan Khusus Tipiring Tidak Memberikan Efek Jera, Perda Miras di Probolinggo Bakal Direvisi

Lingkungan · 21 Des 2018 16:34 WIB

Menyatu Bersama Alam di Air Terjun Kalipedati


					Menyatu Bersama Alam di Air Terjun Kalipedati Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo seolah tak ada habisnya. Ragam wisata baru terus bermunculan, seakan berlomba dengan objek wisata yang telah menjelma menjadi jujugan tamasya. Kini para pemburu wisata alam bebas, mulai berburu surga wisata yang tersembunyi di sisi selatan Kabupaten Probolinggo.

Air Terjun Kali Pedati namanya, kemolekan pesona alamnya masih perawan, terawat dan terjaga dari pengrusakan alam. Air terjun eksotik ini, terletak di Desa Kalianan Kecamatan Krucil, kurang lebih 40 kilometer dari kota Probolinggo atau 30 kilometer jika di tempuh dari kota Kraksaan.

Menuju objek wisata air terjun Kalipedati begitu mudah, dari kantor KRPH Krucil menuju Desa Kalianan (areal parkir umum) hanya berjarak sekitar 6 kilometer dengan kualitas akses jalan yang mulai dibenahi. Disetiap sudut jalan,  ada rambu – rambu penunjuk jalan di setiap persimpangan jalan.

Air Terjun Kali Pedati masih belum terlalu ramai pengunjung. Hal ini dikarenakan belum banyak orang yang mengetahui keberadaan air terjun setinggi 50 meter itu. Objek wisata alam ini menawarkan pesona yang berbeda dengan lainnya, murah ongkos tetapi kekayaan alamnya tak murahan.

Perpaduan antara eksotisnya air terjun, perkebunan kopi, vegetasi liar dan tebing alam yang menjulang menjadi kombinasi khas di spot wisata ini. Sangta pas bagi travelers backpackers, penikmat alam atau bahkan pecandu fotografi alam bebas.

“Keanekaragaman hayati disini lengkap, saya bisa lihat burung, primata, kelelawar serta beragam jenis rumput liar dan anggrek yang saling menempel di batang pohon kopi. Luar biasa, indah sekali,” kata salah seorang pengunjubg, Mohammad Hendra, Jum’at (21/12/2018).

Jika pengunjung cukup jeli memperhatikan diantara rapatnya semak semak di sekitar air terjun Kalipedati, akan ditemui buah Raspberry atau strawberry hutan, yakni tanaman semak dari keluarga RUBUS yang termasuk dalam tanaman semak.

“Rasanya asam manis segar dengan warna merah menyala. Buah ini kita makan diantara percikan air terjun, rasa penat kita hilang, kita benar-benar menyatu dengan alam,” tandas dia.

Karena belum tersedia fasilitas umum seperti tempat parkir kendaraan, Pengunjung bisa memanfaatkan halaman rumah penduduk di dusun terakhir dengan tarif seiklhasnya saja. Meski bukan parkir resmi, namun kendaraan dijamin aman.

“Sayang sekali fasilitas umum masih minim. Mudah-mudahan saja akses jalan dan insfrastruktur pendukung secepatnya dibangun akan objek wisata oni lengkap dan lebih nyaman,” harap Hendra. (*)

 

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 89 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mengenal Sumber Mata Air Gayam, Destinasi Wisata Baru yang Dikunjungi Wali Kota Probolinggo

24 April 2025 - 21:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Setelah 10 Tahun Rusak, Jalan di Lumajang Akhirnya Diperbaiki

13 April 2025 - 13:13 WIB

Trending di Lingkungan